Proses Penambangan Batu Bara di Indonesia: Dari Tambang hingga Dampaknya

9 min read

Bayangkan hamparan tanah merah yang luas, dihiasi alat-alat berat raksasa yang mencabik-cabik bumi. Itulah gambaran umum proses penambangan batu bara di Indonesia, sumber energi utama yang menghidupi jutaan rumah dan industri. Dari eksplorasi awal hingga pengolahan akhir, prosesnya rumit dan penuh tantangan.

Tapi, di balik itu semua, tersimpan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, seperti mata uang yang memiliki dua sisi, penambangan batu bara juga memiliki dampak yang perlu diperhatikan. Mulai dari kerusakan lingkungan hingga risiko kecelakaan kerja, semua harus dipertimbangkan agar proses ini tetap berkelanjutan dan tidak merugikan generasi mendatang.

Proses Penambangan Batu Bara di Indonesia

Batu bara, sumber energi fosil yang menjadi tulang punggung industri di Indonesia, diperoleh melalui proses penambangan yang rumit dan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Proses ini melibatkan serangkaian tahapan, mulai dari eksplorasi hingga pengolahan, yang memerlukan keahlian dan teknologi khusus.

Tahapan Penambangan Batu Bara

Proses penambangan batu bara di Indonesia umumnya melibatkan beberapa tahapan utama, yang saling terkait dan bertujuan untuk mendapatkan batu bara berkualitas tinggi secara efisien.

  • Eksplorasi: Tahap awal penambangan batu bara adalah eksplorasi, yang bertujuan untuk menentukan potensi cadangan batu bara di suatu wilayah. Proses ini melibatkan studi geologi, geofisika, dan pengeboran untuk mendapatkan informasi tentang jenis, kualitas, dan jumlah cadangan batu bara.
  • Persiapan: Setelah eksplorasi, dilakukan persiapan area penambangan, termasuk pembersihan lahan, pembangunan jalan akses, dan pengadaan peralatan penambangan.
  • Penambangan: Tahap ini merupakan inti dari proses penambangan, di mana batu bara diekstraksi dari bumi. Di Indonesia, penambangan batu bara umumnya dilakukan dengan dua metode utama, yaitu penambangan terbuka ( open pit mining) dan penambangan bawah tanah ( underground mining).
  • Pengolahan: Setelah ditambang, batu bara diolah untuk memisahkan batu bara dari material lain seperti tanah, batuan, dan air. Proses pengolahan ini melibatkan pencucian, pengeringan, dan pemilahan batu bara berdasarkan ukuran dan kualitas.
  • Pengangkutan dan Pemasaran: Batu bara yang telah diolah kemudian diangkut ke lokasi pengolahan atau pembangkit listrik menggunakan truk, kereta api, atau jalur pipa. Selanjutnya, batu bara dipasarkan ke berbagai industri yang membutuhkannya.

Ilustrasi Proses Penambangan Batu Bara

Bayangkan sebuah tambang terbuka yang luas, dengan ekskavator raksasa menggali tanah dan batuan untuk mencapai lapisan batu bara di bawahnya. Batu bara yang diekstraksi kemudian diangkut oleh truk besar ke area pengolahan. Di sana, batu bara dicuci, dikeringkan, dan dipilah berdasarkan ukuran dan kualitasnya.

Batu bara yang sudah diolah kemudian diangkut ke lokasi pengolahan atau pembangkit listrik, siap untuk menghasilkan energi.

Perbandingan Metode Penambangan

Metode Penambangan Kelebihan Kekurangan
Penambangan Terbuka Efisien, biaya rendah, produksi tinggi Dampak lingkungan yang besar, tidak cocok untuk area berpenduduk padat
Penambangan Bawah Tanah Dampak lingkungan yang lebih kecil, cocok untuk area berpenduduk padat Biaya tinggi, produksi rendah, risiko keselamatan yang tinggi

Dampak Lingkungan Penambangan Batu Bara

Proses penambangan batu bara memiliki dampak lingkungan yang signifikan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya meliputi peningkatan ekonomi dan lapangan kerja di wilayah penambangan. Namun, dampak negatifnya jauh lebih besar, termasuk:

  • Degradasi Lahan: Penambangan batu bara menyebabkan kerusakan lahan yang luas, baik di area penambangan maupun di sekitarnya.
  • Polusi Udara: Pembakaran batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida, yang menyebabkan polusi udara dan hujan asam.
  • Polusi Air: Limbah penambangan batu bara dapat mencemari air tanah dan sungai, mengancam kesehatan manusia dan ekosistem.
  • Kerusakan Keanekaragaman Hayati: Penambangan batu bara dapat menyebabkan hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati di wilayah penambangan.

Peran Penting Batu Bara di Indonesia: Proses Penambangan Batu Bara Di Indonesia

Batu bara, sumber energi fosil yang telah lama menjadi tulang punggung industri di Indonesia, memegang peranan penting dalam perekonomian negara. Sumber daya alam ini telah lama menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menghasilkan devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, di tengah isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mendesak, peran batu bara di masa depan perlu dikaji ulang.

Peran Batu Bara dalam Sektor Energi di Indonesia

Batu bara menjadi sumber energi utama di Indonesia, menyumbang sekitar 60% dari total kebutuhan energi nasional. Hampir seluruh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar utamanya. Batu bara juga digunakan dalam berbagai industri, seperti industri semen, baja, dan pupuk.

Proses penambangan batu bara di Indonesia melibatkan penggalian dan pengolahan batuan hitam ini, yang kemudian diolah menjadi bahan bakar penting untuk berbagai industri. Batu bara sendiri memainkan peran krusial dalam banyak sektor, mulai dari pembangkitan listrik hingga produksi baja, seperti yang dijelaskan dalam artikel Batu bara dan Peran Pentingnya dalam Industri.

Proses penambangan batu bara di Indonesia, meski penting untuk ekonomi, juga perlu dilakukan dengan memperhatikan dampak lingkungan agar keberlanjutan terjaga.

Kontribusi Batu Bara terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Batu bara telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekspor batu bara merupakan salah satu sumber devisa utama negara, yang berkontribusi terhadap neraca pembayaran dan membantu meningkatkan cadangan devisa. Industri pertambangan batu bara juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah penghasil batu bara.

Proses penambangan batu bara di Indonesia melibatkan penggalian tanah untuk mendapatkan batubara, yang kemudian diolah dan digunakan sebagai sumber energi. Tapi, tahu nggak sih kalau batu bara itu beda sama batubara? Perbedaan batu bara dan batubara serta contoh pemanfaatannya bisa kamu cek di sini.

Singkatnya, batu bara punya kandungan karbon lebih tinggi dan digunakan untuk pembangkitan listrik, sementara batubara lebih sering digunakan dalam industri seperti pembuatan semen. Proses penambangan batu bara sendiri punya dampak lingkungan yang perlu diperhatikan, jadi penting untuk menerapkan praktik penambangan yang berkelanjutan.

Data Produksi dan Konsumsi Batu Bara di Indonesia

Tahun Produksi (juta ton) Konsumsi (juta ton)
2018 550 450
2019 570 470
2020 530 430
2021 590 490
2022 610 510

Tantangan dan Peluang Industri Pertambangan Batu Bara di Indonesia

Industri pertambangan batu bara di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti isu lingkungan, perubahan iklim, dan fluktuasi harga batu bara di pasar global. Namun, industri ini juga memiliki beberapa peluang, seperti peningkatan permintaan batu bara di negara-negara berkembang, pengembangan teknologi baru untuk pengolahan batu bara yang lebih ramah lingkungan, dan diversifikasi produk batu bara.

Teknologi Penambangan Batu Bara Modern

Penambangan batu bara di Indonesia udah nggak lagi kayak zaman dulu, gengs. Sekarang, teknologi canggih udah jadi sahabat para penambang, bikin prosesnya makin efisien, aman, dan ramah lingkungan. Penasaran gimana sih teknologi-teknologi modern ini ngebantu industri penambangan batu bara di Indonesia?

Yuk, simak penjelasannya!

Teknologi Penggalian dan Pengolahan

Nah, di tahap penggalian dan pengolahan batu bara, teknologi modern berperan penting banget buat ngebuat prosesnya lebih efisien dan aman. Teknologi-teknologi ini udah ngebantu banget para penambang buat ngeluarin batu bara dari perut bumi dengan lebih cepat dan aman.

Proses penambangan batu bara di Indonesia memang jadi sumber energi yang penting, tapi jangan lupa dampaknya yang nggak bisa dianggap sepele. Penambangan ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air dan udara, serta hilangnya habitat flora dan fauna. Dampak penggunaan batu bara terhadap lingkungan ini juga berpengaruh pada kesehatan manusia, lho.

Jadi, sebelum menikmati manfaatnya, kita harus sadar dan bertanggung jawab terhadap dampaknya. Proses penambangan batu bara di Indonesia harus dilakukan dengan bijak dan berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatifnya.

  • Mesin Bor Bertenaga Tinggi:Mesin bor modern punya tenaga yang jauh lebih besar dibanding mesin bor tradisional. Mesin ini bisa ngebor tanah dengan lebih cepat dan akurat, ngebantu proses penggalian jadi lebih efisien.
  • Excavator Hidrolik:Excavator hidrolik modern punya kemampuan mengangkat beban yang lebih berat dan lebih gesit dalam bergerak. Mesin ini ngebantu proses penggalian dan pemindahan batu bara jadi lebih cepat dan aman.
  • Sistem Pengolahan Batu Bara Otomatis:Sistem pengolahan batu bara otomatis bisa ngontrol proses pencucian dan pemisahan batu bara dengan lebih akurat. Sistem ini ngebantu ngehasilin batu bara berkualitas tinggi dengan lebih efisien.

Teknologi Monitoring dan Kontrol

Teknologi monitoring dan kontrol modern udah jadi senjata ampuh buat ngejaga keamanan dan efisiensi proses penambangan. Teknologi ini ngebantu para penambang buat ngontrol dan memantau kondisi tambang secara real-time, sehingga bisa ngambil tindakan cepat kalau ada masalah.

  • Sistem Monitoring Jarak Jauh:Sistem monitoring jarak jauh ngebantu para penambang buat ngontrol kondisi tambang dari jarak jauh, tanpa harus berada di lokasi tambang. Teknologi ini ngebantu ngeoptimalkan proses penambangan dan ngehindari risiko kecelakaan.
  • Sensor Keamanan:Sensor keamanan modern bisa mendeteksi potensi bahaya di tambang, seperti kebocoran gas atau longsor. Sensor ini ngebantu para penambang buat ngambil tindakan cepat dan ngehindari risiko kecelakaan.
  • Sistem Kontrol Otomatis:Sistem kontrol otomatis bisa ngontrol mesin dan peralatan tambang secara otomatis. Teknologi ini ngebantu ngeoptimalkan proses penambangan dan ngehindari kesalahan manusia.

Dampak Teknologi Modern Terhadap Lingkungan dan Masyarakat, Proses penambangan batu bara di Indonesia

Teknologi modern di bidang penambangan batu bara ternyata juga punya dampak yang signifikan buat lingkungan dan masyarakat sekitar tambang, gengs. Ada dampak positif dan negatifnya, nih.

Proses penambangan batu bara di Indonesia melibatkan berbagai tahapan, dari eksplorasi hingga pengolahan. Salah satu jenis batu bara yang banyak ditambang di Indonesia adalah batu bara bituminus, yang dikenal dengan kandungan karbon tinggi dan sifatnya yang mudah terbakar. Batu bara bituminus: aplikasi dan karakteristiknya membuatnya menjadi bahan bakar utama untuk pembangkit listrik dan industri.

Proses penambangan batu bara ini tentu saja memiliki dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan dan dikelola dengan baik.

  • Dampak Positif:
    • Efisiensi Pengolahan:Teknologi modern ngebantu ngeoptimalkan proses pengolahan batu bara, ngehasilin batu bara berkualitas tinggi dengan lebih efisien. Ini ngebantu ngurangin limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan.
    • Peningkatan Keamanan:Teknologi monitoring dan kontrol ngebantu ngehindari risiko kecelakaan dan meningkatkan keamanan para penambang. Ini ngebantu ngebuat proses penambangan lebih aman dan ngurangin risiko dampak negatif terhadap masyarakat sekitar tambang.
  • Dampak Negatif:
    • Peningkatan Debu dan Polusi:Meskipun teknologi modern bisa ngurangin dampak negatif terhadap lingkungan, tapi proses penambangan tetap ngehasilin debu dan polusi. Teknologi modern perlu diimbangi dengan upaya pengurangan emisi dan pencemaran lingkungan.
    • Dampak Sosial:Teknologi modern bisa ngebuat proses penambangan lebih efisien, tapi juga bisa ngebuat jumlah tenaga kerja di tambang berkurang. Ini bisa ngebuat masalah sosial, seperti pengangguran dan ketidaksetaraan ekonomi.

Upaya Peningkatan Keselamatan Kerja di Tambang Batu Bara

Di tengah gemerlapnya tambang batu bara, yang membawa energi dan kemajuan, keselamatan kerja tetap menjadi prioritas utama. Mengingat potensi bahaya yang mengintai di setiap sudut tambang, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja dan menjaga para pekerja tetap aman.

Langkah-langkah Peningkatan Keselamatan Kerja

Meningkatkan keselamatan kerja di tambang batu bara bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga merupakan kesadaran kolektif dari setiap pekerja. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa langkah penting perlu dilakukan, yaitu:

  • Penerapan Standar Keselamatan yang Ketat:Perusahaan tambang wajib menerapkan standar keselamatan kerja yang ketat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penggunaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap hingga prosedur kerja yang aman.
  • Pelatihan dan Edukasi:Pekerja dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang keselamatan kerja melalui program pelatihan yang komprehensif. Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti penanganan bahan berbahaya, pemeliharaan peralatan, dan prosedur evakuasi darurat.
  • Inspeksi dan Pemeliharaan Berkala:Peralatan dan infrastruktur tambang harus diinspeksi dan dipelihara secara berkala untuk memastikan keamanan dan keandalannya.
  • Sistem Pelaporan dan Investigasi:Sistem pelaporan dan investigasi kecelakaan kerja yang transparan dan efektif sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
  • Penerapan Teknologi Keselamatan:Teknologi modern seperti sensor, sistem monitoring, dan robot dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja di tambang. Teknologi ini dapat digunakan untuk memantau kondisi lingkungan kerja, mendeteksi potensi bahaya, dan membantu pekerja dalam melakukan tugas-tugas yang berisiko.
  • Keterlibatan Pekerja:Pekerja harus dilibatkan dalam upaya meningkatkan keselamatan kerja. Mereka harus diberi kesempatan untuk menyampaikan saran dan kritik, serta melaporkan potensi bahaya yang mereka temukan.

Diagram Alur Prosedur Keselamatan Kerja

Prosedur keselamatan kerja di tambang batu bara merupakan rangkaian langkah sistematis yang dirancang untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja. Berikut adalah contoh diagram alur yang menggambarkan prosedur keselamatan kerja di tambang batu bara:

Diagram Alur Prosedur Keselamatan Kerja di Tambang Batu Bara

1. Persiapan Kerja:

  • Melakukan pengecekan kondisi lingkungan kerja.
  • Memastikan semua peralatan kerja dalam kondisi aman dan berfungsi dengan baik.
  • Memeriksa dan menggunakan APD yang lengkap dan sesuai.

2. Pelaksanaan Kerja:

  • Menerapkan prosedur kerja yang aman dan sesuai dengan standar keselamatan.
  • Selalu waspada terhadap potensi bahaya dan mengambil langkah pencegahan.
  • Melakukan komunikasi yang efektif antar pekerja.

3. Penghentian Kerja:

Proses penambangan batu bara di Indonesia memang memberikan kontribusi besar bagi ekonomi, tapi jangan lupa, dampaknya pada kesehatan manusia juga patut dipertimbangkan. Udara tercemar, tanah rusak, dan air terkontaminasi jadi pemandangan umum di area tambang. Ingat, batu bara mengandung zat berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit pernapasan, kanker, dan gangguan lainnya.

Batu bara dan dampaknya terhadap kesehatan manusia ini memang topik serius yang perlu dikaji lebih lanjut. Nah, melihat dampaknya yang begitu besar, apakah proses penambangan batu bara di Indonesia masih bisa berkelanjutan? Pertanyaan ini butuh jawaban bijak dan solutif dari semua pihak.

  • Membersihkan area kerja dan mengembalikan peralatan ke tempatnya.
  • Melakukan pengecekan akhir untuk memastikan keamanan area kerja.

4. Pelaporan dan Evaluasi:

  • Melaporkan setiap kejadian atau potensi bahaya yang terjadi.
  • Mengevaluasi prosedur keselamatan kerja secara berkala untuk melakukan perbaikan.

Statistik Kecelakaan Kerja di Tambang Batu Bara

Data statistik kecelakaan kerja di tambang batu bara dapat memberikan gambaran tentang tren dan tingkat risiko di sektor ini. Berikut adalah tabel yang berisi statistik kecelakaan kerja di tambang batu bara dalam beberapa tahun terakhir (Data ini hanya ilustrasi, gunakan data riil yang valid):

Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja Jumlah Korban Jiwa
2018 120 10
2019 105 8
2020 90 6
2021 80 5

Pentingnya Peran Edukasi dan Pelatihan

Edukasi dan pelatihan menjadi pilar penting dalam meningkatkan keselamatan kerja di tambang batu bara. Program edukasi dan pelatihan yang komprehensif dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada pekerja tentang bahaya yang mengintai di tambang, serta cara-cara untuk mencegah dan mengatasi risiko tersebut.

  • Meningkatkan Kesadaran:Edukasi dan pelatihan dapat meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja dan tanggung jawab mereka dalam menjaga keamanan diri sendiri dan rekan kerja.
  • Mempelajari Prosedur Keselamatan:Pekerja dilatih untuk memahami dan menerapkan prosedur keselamatan kerja yang benar, seperti penggunaan APD, penanganan bahan berbahaya, dan prosedur evakuasi darurat.
  • Mengembangkan Keterampilan:Pelatihan juga memberikan kesempatan bagi pekerja untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan aman di tambang, seperti teknik pengoperasian peralatan dan penanganan situasi darurat.
  • Mendorong Budaya Keselamatan:Edukasi dan pelatihan yang efektif dapat membantu membangun budaya keselamatan di lingkungan kerja.

Upaya Pengelolaan Lingkungan di Sekitar Tambang Batu Bara

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki cadangan batu bara yang besar. Penambangan batu bara, sebagai salah satu sektor penting dalam perekonomian, tentu memiliki dampak terhadap lingkungan. Nah, di sini lah pentingnya penerapan program pengelolaan lingkungan yang tepat untuk meminimalisir dampak negatifnya.

Program-Program Pengelolaan Lingkungan di Sekitar Tambang Batu Bara

Untuk menjaga keseimbangan alam, berbagai program diterapkan untuk meminimalisir dampak penambangan batu bara. Program-program ini bertujuan untuk melindungi dan memulihkan lingkungan yang terdampak.

  • Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang: Program ini melibatkan upaya untuk mengembalikan fungsi lahan bekas tambang agar dapat dimanfaatkan kembali. Misalnya, penanaman pohon, pembuatan terasering, dan pembuatan sistem drainase untuk mencegah erosi.
  • Pengelolaan Air Limbah: Air limbah dari proses penambangan diolah untuk meminimalisir pencemaran air tanah dan sungai. Sistem pengolahan ini biasanya melibatkan proses penyaringan, pengendapan, dan penjernihan.
  • Pengendalian Debu: Penambangan batu bara menghasilkan debu yang dapat mencemari udara. Untuk mengatasi ini, perusahaan tambang biasanya menggunakan sistem penyiraman, penanaman pohon di sekitar area tambang, dan penggunaan alat penangkap debu.
  • Pemantauan Kualitas Udara dan Air: Pemantauan rutin dilakukan untuk memantau kualitas udara dan air di sekitar area tambang. Data yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program pengelolaan lingkungan dan untuk mengambil tindakan jika diperlukan.

Contoh Ilustrasi Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batu Bara

Bayangkan sebuah lahan bekas tambang yang gersang dan tandus. Melalui program rehabilitasi, lahan ini dapat diubah menjadi area hijau yang subur. Pohon-pohon yang ditanam di lahan tersebut dapat menyerap karbon dioksida, mengurangi polusi udara, dan mencegah erosi tanah. Selain itu, lahan bekas tambang ini dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan, seperti pertanian, peternakan, atau bahkan wisata.

Data Kualitas Air dan Udara di Sekitar Tambang Batu Bara

Parameter Sebelum Program Pengelolaan Lingkungan Sesudah Program Pengelolaan Lingkungan
Kualitas Air Tingkat pencemaran tinggi, pH tidak stabil, kadar logam berat melebihi batas aman Tingkat pencemaran berkurang, pH stabil, kadar logam berat dalam batas aman
Kualitas Udara Tingkat debu tinggi, kadar sulfur dioksida (SO2) melebihi batas aman Tingkat debu berkurang, kadar sulfur dioksida (SO2) dalam batas aman

Peran Masyarakat dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan

Peran masyarakat sangat penting dalam upaya pengelolaan lingkungan di sekitar tambang batu bara. Masyarakat dapat berperan aktif dalam:

  • Mendorong perusahaan tambang untuk menerapkan program pengelolaan lingkungan yang efektif: Masyarakat dapat mengawasi dan memberikan masukan kepada perusahaan tambang agar program pengelolaan lingkungan yang diterapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang: Masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan penanaman pohon, pembuatan terasering, dan perawatan lahan bekas tambang.
  • Meningkatkan kesadaran lingkungan: Masyarakat dapat berperan sebagai agen perubahan dengan menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dampak penambangan batu bara terhadap lingkungan.

Penutup

Proses penambangan batu bara di Indonesia adalah cerminan kompleksitas dan tantangan dalam mengelola sumber daya alam. Di satu sisi, batu bara menjadi tulang punggung perekonomian, namun di sisi lain, dampaknya terhadap lingkungan dan keselamatan kerja harus ditangani dengan serius. Pengembangan teknologi modern, penerapan standar keselamatan yang ketat, dan program pengelolaan lingkungan yang komprehensif menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat batu bara sambil meminimalisir dampak negatifnya.

Batu Bara: Potensi Industri Selain Pembangkitan Listrik?

Apakah batu bara memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku industri lain? – Batu bara: sumber energi yang selama ini identik dengan asap dan...
Ray yan
7 min read